Mekanisme Pernapasan pada Manusia
Mekanisme Pernapasan pada Manusia |Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup termasuk juga manusia. [Baca Juga: 10 Ciri - Ciri Mahkluk Hidup dan Penjelasannya] Makhluk hidup memiliki alat pernapasan dan sistem pernapasan yang berbeda – beda. Pada pembahasan kali ini, saya akan mengulas mengenai mekanisme pernapasan yang terjadi dalam tubuh manusia. Untuk memulai pembahasan, mari kita mulai dengan membahas pengertian pernapasan itu sendiri.
A. Pengertian Pernapasan
Apa sih pernapasan itu?
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi pada makhluk hidup, dimana terjadi pertukaran gas antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Dalam proses pernapasan, zat utama yang paling dibutuhkan adalah oksigen yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Dalam proses bernapas, oksigen diperlukan sebagai bahan pembakaran zat makanan atau yang biasa disebut sebagai oksidasi. Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energy. Energy yang dihasilkan dari proses oksidasi digunakan makhluk hidup untuk melakukan berbagai macam aktivitas, seperti pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh, pembakaran sel – sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energy, pernapasan juga menghasilkan karbon dioksida dan uap air.
B. Alat Pernapasan Manusia
Pada proses pernapasan ini, udara tidak bisa langsung masuk ke dalam tubuh manusia melalui permukaan kulit, namun masuk melalui saluran pernapasan. Seperti telah dijelaskan di artikel sebelumnya, alat – alat pernapasan manusia terdiri atas :
- Rongga hidung
- Faring (tekak)
- Laring (pangkal tenggorokan)
- Bronkus (cabang batang tenggorokan)
- Pulmo (paru – paru) [Baca Juga: Sistem Pernapasan Manusia dan Macam - macam Gangguannya]
Alat pernapasan ini merupakan alat atau bagian tubuh manusia tempat oksigen dapat berdifusi masuk dan sebaliknya karbon dioksida dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob.
C. Mekanisme Pernapasan pada Manusia
Pernapasan merupakan suatu proses yang terjadi secara otomatis. Ketika manusia sedang tertidur, bukan berarti manusia berhenti untuk bernapas, namun pernapasan masih tetap berjalan karena pernapasan dipengaruhi oleh sususnan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya, pernapasan dibedakan menjadi pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar yaitu pernapasan yang terjadi ketika antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler. Sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel – sel tubuh.
Keluar masuknya udara dalam paru – paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk, sebaliknya, jika tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Mekanisme pernapasan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Kira – kira apa ya perbedaan dari keduanya? Mari kita simak penjelasan berikut.
1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan menjadi ;
a. Fase Inspirasi
Yaitu fase dimana berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada mengembang. Mengembangnya rongga dada menyebabkan volume paru – paru juga mengembang sehingga tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara/oksigen dari luar masuk ke dalam paru – paru.
b. Fase Ekspirasi
Yaitu fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Akibatnya volume paru – paru ikut mengecil yang mengakibatkan tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar dari pada tekanan di luar. Hal tersebut menyebabkan karbon dioksida keluar dari rongga dada.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktvitas otot – otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekasimenya dibedakan menjadi 2 fase, yaitu sebagai berikut :
a. Fase Inspirasi
Dalam fase ini, otot diafragma berkontraksi sehingga mengembang, akibatnya paru – paru ikut mengembang. Hal ini menyebabkan rongga dada menjadi lebih besar dan tekanan udara di paru – paru lebih kecil daripada tekanan udara luar sehingga udara luar dapat masuk ke dalam paru – paru.
b. Fase Ekspirasi
Fase ekspirasi merupakan fase relaksasi otot diafragma, sehingga rongga dada kembali mengecil dan tekanan udara dalam paru – paru lebih besar dari pada tekanan luar, akibatnya udara ke luar dari paru – paru.
Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. Pekerja - pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding pekerja ringan. Hal ini karena pekerja berat lebih banyak memerlukan energy sehingga untuk menghasilkan energi yang banyak, tubuh membutuhkan oksigen yang banyak pula untuk membakar bahan sumber energi. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar, dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. Seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seseorang yang memakan sayur-sayuran.
Demikianlah penjelasan mengenai mekanisme pernapsan yang terjadi pada manusia. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Mekanisme Pernapasan pada Manusia"
Posting Komentar