Pengertian Metamorfosis dan Metagenesis beserta Tahapan dan Contohnya

Seringkali kita mendengar istilah metamorfosis dan metagenesis. Tapi taukah kita apa arti dari metamorfosis dan metagenesis? Bagaimana proses metamorfosis dan metagenesis terjadi? Dan jenis hewan apa saja yang mengelami proses tersebut? Mari luangkan waktu untuk membaca artikel berikut ini.

Pengertian Metamorfosis 

Apakah yang disebut dengan metamorfosis dan hewan apa saja yang mengalami metamorfosis? 

Metamorfosis adalah perubahan bentuk dari larva menjadi dewasa. 

Hewan yang pada masa perkembangannya melalui fase larva umumnya mengalami metamorfosis.
Metamorfosis secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna (bertingkat). Metamorfosis sempurna adalah tahapan perkembangan organisme yang melewati tahap – tahap perubahan bentuk yang jelas dari telur, larva, pupa hingga tahap dewasa. 

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain adalah katak dan kupu – kupu. 


Proses metamorfosis pada katak :

Pengertian Metamorfosis
Siklus Metamorfosis Katak


  • Satu minggu setelah pembuahan, telur menetas menjadi berudu yang hidup di air dan bernapas dengan insang luar seperti ikan.
  • Satu minggu setelah menetas, insang luar berubag menjadi insang dalam dengan katup insang. Insang katak mengalami perubahan dari insang dalam menjadi gelembung paru – paru di dalam katup insang.
  • Satu bulan setelah menetas, tungkai belakang mulai tumbuh sehingga menjadi berudu berkaki. Gelembung paru mulai berfungsi menggantikan fungsi insang. Katak mulai beradaptasi dengan kehidupan di darat dengan sering muncul ke permukaan.
  • Dua bulan kemudian, tungkai depan telah terbentuk, fungsi paru – paru mendekati sempurna dan insang dalam menghilang bersamaan dengan hilangnya katup insang. Berudu berkaki sekarang telah berubah menjadi katak berekor yang mulai beradaptasi dengan lingkungan di darat.
  • Tiga bulan kemudian sejak terjadinya pembuahan, berudu berkaki telah berubah menjadi katak muda seperti katak pada umumnya yang telah sepenuhnya menyesuaikan dengan kehidupan di darat. Meskipun demikian, katak masih dapat hidup di air dengan kelengkapan tubuh yang dimilikinya.
Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada hewan misalnya, belalang dan kecoa. Pada metamorfosis tidak sempurna, fase larva ke fase dewasa tidak mengalami perubahan bentuk yang berbeda, akan tetapi mengalami pembesaran dan pergantian kulit.

Pengertian Metagenesis


Pada tumbuhan tidak berbiji termasuk lumut dan paku, perkembangbiakan berlangsung dengan pembentukan gamet maupun dengan pembentukan spora. Perkembangbiakan dengan gamet maupun dengan spora dapat berlangsung secara bergiliran dalam satu siklus  hidup atau disebut pergiliran keturunan gametofit dan sporofit. Pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit tersebut disebut dengan metagenesis.

Gametofit adalah fase tumbuhan menghasilkan gamet. Gamet dibentuk di dalam badan khusus, yaitu antheredium dan arkegonium. Antheredium menghasilkan sel sprema kecil yang berflagella sedangkan arkegonium menghasilkan sel telur. Pertemuan antara gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi tumbuhan sporofit.
Sporofit adalah fase tumbuhan menghasilkan spora. 

Pada lumut, sporofit masih melekat pada gametofit yang terdiri dari dasar dan tangkai menjulur yang ujungnya menggembung menyerupai fase yang disebut kapsul. Di dalam kapsul terdapat spora haploid hasil pembelahan secara meiosis. Jika kapsul pecah, maka spora akan keluar terbawa angin atau air. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai, maka akan tumbuh menjadi bangun seperti benang halus berwarna hijau yang disebut protonema. Pada protonema tumbuh rhizoid (seperti akar) ke bawah dan meyerupai batang ke atas. 

Tumbuhan paku juga mengalami metagenesis. Perbedaannya dengan lumut adalah, yang tampak sebagai lumut adalah gametofit , sedangkan pada tumbuhan paku yang disebut paku adalah sporofit.
Pada tumbuhan paku, spora dibentuk di bagian bawah daun. Spora dihasilkan di dalam bangun kecil yang disebut sporangium. Sejumlah sporangia terdapat di dalam badan yang disebut sori. Jika spora telah masak, sporangium akan pecah, spora berhamburan keluar dibawa angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, maka akan tumbuh menjadi tumbuhan gametofit yang haploid.

Spora berkecambah dan tumbuh rhizoid (semacam akar), bagian atas tumbuh bangun tipis mendatar berwarna hijau yang disebut protalium. Di bagian bawah protalium terdapat badan penghasil gamet, yaitu antheredium dan arkegonium. Antheredium menghasilkan gamet jantan atau sperma dan arkegonium menghasilkan gamet betina atau sel telur. Jika antheredia sudah masak, maka sperma akan keluar menuju ke arkegonium dalam media air agar terjadi pembuahan. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan segera tumbuh menjadi sporofit baru. 

Demikianlah penjelasan mengenai penegrtian, tahapan, dan contoh dari metamorfosis dan metagenesis.

Sumber :
Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu) Untuk SMP dan MTs kelas VIII/Setya Nurachmandani, Samson Samsulhadi; editor, Budi Wahyono, Fitri Wahyudi; ilustrator, Haryana Humardani.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010

0 Response to "Pengertian Metamorfosis dan Metagenesis beserta Tahapan dan Contohnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel